Senin, 13 Desember 2021

BUDIDAYA RUMPUT PAKCHONG UNTUK PAKAN TERNAK (DOMBA) - KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Halo Sobat Tewah,

Dalam dunia peternakan khususnya budidaya ternak ruminansia akan tidak lepas denganyang namanya rumput. Salah satunya adalah jenis rumput pakchong. Bagi ternak ruminansia seperti Sapi, kambing dan domba, hijauan pakan ternak memiliki persentase tertinggi dalam biaya produksi yaitu sekitar 70%. Sehingga ketersediaan rumput ini sangat diharapkan. Rumput ini begitu nge trend dikalangan peternak karena  sangat disukai oleh ternak.

Asal Usul Rumput Pakchong

Rumput Pakchong merupakan jenis rumput hibrida yang pertama kali ditanam oleh Prof. Dr. Krailas di daerah Pak Chong, Propinsi Nakhon Ratchasima, Thailand. Rumput jenis ini memiliki kandungan nutrisi yang banyak dibanding rumput/hijauan lainnya. Rumput Pakchong merupakan salah satu jenis rumput unggul. Rumput Pakchong merupakan hasil persilangan antara rumput gajah (Pennisetum purpureum Schumach) dengan Pearl millet (Pennisetum glaucum).

Ciri fisik dari rumput Pakchong yaitu pada bagian daun dan batang tidak ditumbuhi bulu-bulu halus, sehingga tidak menyebabkan gatal saat dikonsumsi oleh ternak.

Kelebihan

1. Mudah dibudidayakan. 

Rumput Pakchong bisa dibudidayakan dengan penanaman dengan cara stek dari batangnya. Bibit bisa diperoleh dengan memotong batang tanaman dewasa ( yang siap panen ) kira-kira 20-30cm ( 2 mata tunas ). 

2. Pengolahan lahan tanam yang sederhana

Selanjutnya adalah mengolah lahan yang akan digunakan untuk menanam Pakchong. Lakukan penggemburan dan pemupukan pada lahan budidaya dengan jarak tanam 30 x 50 cm. Proses perawatan Rumput Pakchong ini cukup mudah tidak serumit menanam tanaman lainnya karena penyiraman bisa dilakukan seminggu sekali saat musim kemarau. Untuk pemupukannya, pertama dilakukan pada waktu pengolahan tanah yaitu dengan 10 ton pupuk kandang/ha. Lalu, dilakukan pemupukan lagi bisa setelah pemanenan pertama. Pemanenan bisa dilakukan setiap 40 -50 hari sekali. 

3. Produktivitas Tinggi dan Cepat Panen

Sedangkan secara fisik tinggi tanaman bisa sampai 5 meter namun batangnya relatif tidak keras dan bisa mencapai umur 9 tahun. Produksi rumput Pakchong per tahun berkisar 250-275 ton/ha atau sekitar 25 kg/m2. Rumput pakchong dapat dipanen pada umur 70, 80 dan 90 hari. 

4. Jenis Rumput Unggul

Rumput Pakchong adalah salah satu jenis rumput unggul yang dapat dibudidayakan. Jika dibandingkan dengan jenis rumput lain, rumput pakchong mempunyai kandungan protein kasar sekitar 16-18% dan nilai ini lebih tinggi sedikit dengan jenis rumput lainnya. 

Kekurangan

1. Pemanenan yang terlambat. 

Pemanenan lebih dari 50 hari akan menurunkan nutrisi rumput, hal ini kurang optimal jika dikonsumsikan untuk hewan ternak.  Sebaiknya pemanenan dibuatkan jadwal agar hasil hasil yang diperoleh lebih maksimal.

2. Rumput roboh

Dengan tinggat pertumbuhan yang tinggi, rumput pakchong yang ditanam di tanah yang sangat subur akan menghasilkan rumput yang lebat. Sehingga jika musim penghujan/ angin datang, maka rumput tersebut akan mudah roboh. Tetapi jangan khawatir, karena rumput tetap bisa dikonsumsi untuk ternak.

Semoga artikel ini bermanfaat buat pembacanya. Tunggu cerita dan pengalaman kami ya..😊😊😊 

Salam TEWAH, 

Melakukan yang terbaik, Memberikan yang terbaik.  

#tewah #tewahfarm #farm #domba #peternakan #peternakandomba #peternak #peternakmilenial #jualbelidomba #rumput #pakchong #budidaya #rumputbudidaya

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar